您的当前位置:首页 > 百科 > Suksesnya Husain Djojonegoro, Penerus Orang Tua Group yang Pimpin ABC Sejak Usia 19 Tahun 正文
时间:2025-06-11 19:51:04 来源:网络整理 编辑:百科
Warta Ekonomi, Jakarta - Husain Djojonegoro, atau Tjoe Kok Seng, adalah sosok pengusaha inspiratif k quickq官方ios版下载
Husain Djojonegoro, atau Tjoe Kok Seng, adalah sosok pengusaha inspiratif keturunan Tionghoa asal Semarang, Jawa Tengah. Lahir dari keluarga berada, Husain membuktikan diri dari bawah, meniti karier dengan kerja keras dan kegigihan sebelum akhirnya dikenal sebagai salah satu pengusaha paling berpengaruh di Indonesia.
Husain lahir pada November 1949 dari keluarga pengusaha. Ayahnya, Chandra Djojonegoro atau Chu Sam Yak, bersama pamannya, Chu Sok Sam, memulai bisnis anggur herbal “Cap Orang Tua” pada 1948 di Medan. Inilah cikal bakal berdirinya Orang Tua Group, perusahaan yang kini dikenal luas dengan berbagai lini produk konsumen.
Status sebagai anak konglomerat tidak otomatis menjadikan Husain pewaris tahta bisnis. Ayahnya bahkan sempat menganggap Husain kurang serius dalam pendidikan. Ia hanya menamatkan SMA, dan sejak usia 15 tahun sudah mulai bekerja sebagai sales di pabrik sandal serta ikut menjajakan anggur herbal milik keluarganya. Dari sinilah karakter dan naluri bisnisnya mulai terbentuk.
Pada 1968, saat usianya baru 19 tahun, Husain mendapat kepercayaan untuk memimpin PT International Chemical Industrial Co. Ltd, perusahaan baterai ABC yang didirikan ayahnya pada 1959. Keputusan ini terbukti tepat. Di bawah kendalinya, perusahaan mengalami pertumbuhan pesat.
Baca Juga: Cerita Chung Mong Koo Besarkan Hyundai, dari Bisnis Keluarga hingga Sukses Jadi Raksasa Otomotif Dunia
Pabrik kedua dibangun di Jakarta pada 1969, dan pabrik ketiga menyusul di Surabaya pada 1982, dengan total kapasitas produksi mencapai 1,8 miliar baterai per tahun. Produk baterai ABC bahkan menguasai hingga 70% pangsa pasar nasional, berkat strategi iklan yang agresif dan pemanfaatan kondisi kelistrikan yang belum merata kala itu.
Kesuksesan di sektor baterai tidak membuat Husain puas. Pada 1974, ia mendirikan Central Foods Industrial Corporation, cikal bakal PT ABC Central Food Industry. Di sinilah merek ABC berkembang pesat, memproduksi kecap, sirup, saus, sambal, dan jus. Produk-produk ini tidak hanya mendominasi pasar dalam negeri, tetapi juga berhasil menembus pasar global seperti Amerika, Kanada, Australia, dan Singapura. Bahkan, sekitar 40% dari pendapatan ABC berasal dari ekspor.
Tak berhenti di makanan dan minuman, Husain melebarkan bisnis ke sektor toiletries lewat produk pasta gigi dan sikat gigi Formula pada akhir 1970-an. Ekspansi ini membuat Grup ABC semakin kuat sebagai perusahaan produk konsumen terdiversifikasi.
Baca Juga: Perjalanan William Tanuwijaya, dari Penjaga Warnet hingga Sukses Jadi Arsitek Ekosistem Digital Terbesar di Indonesia
Memasuki era 1990-an, Husain dan keluarganya membentuk sejumlah perusahaan baru yang memperluas portofolio bisnis. Di antaranya PT Asiasejahtera Perdana (distributor minuman energi Kratingdaeng) dan PT Haniwell Murni Company (produsen pembalut wanita seperti Innosense dan Honeysoft). Mereka juga masuk ke sektor keuangan dengan kepemilikan saham di Bank Alfa, serta berinvestasi di properti, restoran (seperti Crystal Jade Palace), percetakan kemasan kaleng, pariwisata, dan real estat.
Setelah wafatnya generasi pendiri di akhir 1980-an, Husain bersama dua saudaranya, yaitu Hamid dan Pudjiono, mengambil alih kendali penuh Grup Orang Tua. Mereka mendirikan perusahaan investasi untuk menata ulang portofolio keluarga sekaligus menjaga stabilitas bisnis saat krisis moneter 1997–1998 mengguncang perekonomian Indonesia.
Konsistensi, inovasi, dan manajemen yang terstruktur menjadikan Husain Djojonegoro sebagai salah satu pengusaha tersukses di negeri ini. Pada 2024, majalah Forbes mencatat kekayaannya mencapai US$ 1,33 miliar dan menempatkannya di posisi ke-40 orang terkaya di Indonesia.
Ganjar Ultimatum Kepala Daerah PDIP Jangan Lupa Janji Politik!2025-06-11 19:42
Gelombang Protes Mengalir Gara2025-06-11 19:27
Kabar Terbaru!! Wabah Corona di Wilayah Anies Tembus 2.819 Pasien Positif, yang Sembuh...2025-06-11 19:13
Rasio Klaim Turun ke 50%, OJK Sebut Repricing Jadi Kunci2025-06-11 18:33
Kemenperin Jelaskan Tujuan Rancang Aturan Kawasan Industri Tertentu2025-06-11 18:31
Kasus Gunawan Jusuf Di2025-06-11 18:30
Salah Deteksi Pemindai Bandara Korsel Bikin Turis Dikira Bawa Narkoba2025-06-11 18:19
OJK Restui Kode Domisili Investor Dibuka Lagi, BEI Targetkan Tahun Ini2025-06-11 18:08
Tiga Direksi Masuk, Tiga Direktorat Baru, MIND ID Berbenah Total2025-06-11 17:42
Sektor ESDM Butuh 6,2 Juta Tenaga Kerja, Bahlil: Ambil Jurusan Ini!2025-06-11 17:34
Berniat Gugat Soal Calon Anggota BPK, Yusril Ihza Mahendra Surati Puan2025-06-11 19:33
Rasio Klaim Turun ke 50%, OJK Sebut Repricing Jadi Kunci2025-06-11 18:54
Pos Indonesia Kirim 105 Ton Oleh2025-06-11 18:50
Pos Indonesia Kirim 105 Ton Oleh2025-06-11 18:32
Pengadilan Singapura Bebaskan Pekerja Migran Indonesia Daryati dari Hukuman Mati2025-06-11 18:24
Lebih dari 14 Ribu Perempuan di Indonesia Jadi Korban KDRT Selama 20242025-06-11 18:07
Walkot Depok Larang Rumah Makan Buka Layanan Makan di Tempat2025-06-11 18:00
IHSG Selasa Ditutup Melemah 0,29% ke Level 7.044, Saham BAJA Paling Anjlok2025-06-11 17:46
Societe Generale Luncurkan Stablecoin Dolar, Jadi Bank Besar Pertama Masuk Market Kripto2025-06-11 17:21
Diduga Selundupkan Narkoba, Steve Immanuel Digelandang Polisi2025-06-11 17:13