时间:2025-06-12 02:27:26 来源:网络整理 编辑:娱乐
Warta Ekonomi, Jakarta - Ketegangan perdagangan antara Amerika Serikat (AS) dan China kembali memana quickq windows
Ketegangan perdagangan antara Amerika Serikat (AS) dan China kembali memanas setelah presiden terpilih AS, Donald Trump, mengancam akan mengenakan tarif tambahan sebesar 10 persen terhadap semua impor dari China. Ancaman ini disebut akan mulai berlaku pada 20 Januari 2025,yaitu saat Trump resmi menjabat.
Menanggapi hal tersebut, Kedutaan Besar China di Washington menyebut bahwa tidak ada pihak yang akan memenangkan perang dagang.
“China percaya bahwa kerja sama ekonomi dan perdagangan antara kedua negara saling menguntungkan,” ujar Liu Pengyu, Juru Bicara Kedubes China, dikutip oleh Reuters pada Selasa (26/11/2024). Liu menegaskan, “Tidak seorang pun akan memenangkan perang dagang atau perang tarif.”
Ancaman tarif tambahan dari Trump ini terkait dengan tuntutan agar China menghentikan aliran obat-obatan terlarang, khususnya fentanil, ke AS.
Mengenai hal itu, Liu menjelaskan bahwa China telah mengambil langkah-langkah untuk memerangi perdagangan narkoba, khususnya setelah pertemuan antara Presiden Joe Biden dan Presiden China Xi Jinping pada tahun lalu.
“China telah memberitahu AS tentang kemajuan yang dicapai dalam operasi penegakan hukum terhadap narkotika di Amerika,” papar Liu. Ia juga menegaskan bahwa rumor mengenai China sengaja membiarkan prekursor fentanil mengalir ke AS tidaklah benar.
Baca Juga: Harga Minyak Global Naik Lagi, Permintaan China Diprediksi Akan Naik
Langkah konkret menghentikan perdagangan gelap bahan kimia yang digunakan dalam produksi fentanil, salah satu penyebab utama kematian di Amerika Serikat, telah terwujud secara bertahap. Seperti diketahui, AS telah mendesak China untuk memperketat penegakan hukum, menangani keuangan gelap, dan meningkatkan pengawasan terhadap bahan kimia tersebut.
Hasilnya, pada Juni 2024, Jaksa Agung China mendesak pejabat penegak hukum untuk fokus pada pemberantasan perdagangan narkoba. Langkah ini merupakan bagian dari penyelidikan gabungan antara kedua negara tersebut.
Dua bulan kemudian, pada Agustus 2024, China mengumumkan siap memperketat kontrol terhadap tiga bahan kimia bahan baku produksi fentanil.
KPMH Minta Komisi Yudisial Tindak 6 Hakim yang Dilaporkan, Sudah 3 Minggu Tak Ada Tindakan2025-06-12 02:07
2025全球大学建筑专业排名榜单!2025-06-12 01:51
Terkait Fasilitas Kredit ke Sritex, Begini Sikap Bank DKI Atas Penyidikan Kejagung2025-06-12 01:51
选择困难症!平面设计留学到底该选择哪个国家?2025-06-12 01:50
IHSG Terkoreksi 0,16% pada Awal Perdagangan 11 Juni 20252025-06-12 01:38
VIDEO: Apa Zakat Fitrah yang Terbaik, Uang atau Makanan Pokok?2025-06-12 01:18
配饰设计专业留学多少钱?2025-06-12 01:11
Apa Hukum Suami 'Ngumpet' dari Istri untuk Bantu Keuangan Keluarga?2025-06-12 00:59
Akun X Presiden Dibajak, Muncul Cuitan Soal Bitcoin Jadi Alat Pembayaran Resmi2025-06-11 23:56
纽约大学申请要求介绍2025-06-11 23:45
Toyota Meluncurkan SUV Hasil Kawin Silang BYD?2025-06-12 02:13
顶尖俄罗斯建筑学院名校推荐2025-06-12 02:08
MAMPU: Saatnya Perempuan Maju Berperan dan Memimpin2025-06-12 02:02
出国留学设计专业怎么样?国内外设计专业分析2025-06-12 01:11
Jubir PSI & Jakpro Saling Saut soal Atap Tribun Formula E, Anak Buahnya Giring Takut Roboh Lagi2025-06-12 01:08
Anies Bantah Kuburan untuk Jenazah Covid Penuh2025-06-12 01:03
VIDEO: Tidak Beribadah tapi Nikmat Berlimpah, Pasti Dapat Istidraj?2025-06-12 00:41
FOTO: Serunya Jalan2025-06-12 00:30
DPR Geram! Terpidana Kasus Sabu 402 Kg Lolos dari Hukuman Mati2025-06-11 23:56
纽约大学申请要求介绍2025-06-11 23:48