WHO Sebut JN.1 Variant of Interest Tapi Risiko Rendah
Badan Kesehatan Dunia (WHO) mengklasifikasikan Covid JN.1 sebagai variant of interesttapi risikonya rendah.
Pada Selasa (19/12), WHO menetapkan Covid JN.1 sebagai variant of interest (VOI). Varian yang masuk dalam VOI berarti memiliki kemampuan genetik yang bisa memengaruhi karakteristik virus.
Pengaruh di sini bisa berarti tingkat keparahan penyakit, pelepasan kekebalan, penularan dan kemampuan menghindari diagnostik.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Saat ini, JN.1 mengakibatkan banyak kasus Covid-19 terutama di AS. CDC AS menyebut pada 8 Desember 2023, JN.1 menyumbang sekitar 15-29 persen kasus.
Hanya saja, ahli virologi Andrew Pekosz menyebut varian ini tidak menimbulkan risiko lebih besar.
Senada dengan CDC, saat ini belum ada bukti JN.1 memicu peningkatan risiko kesehatan masyarakat.
WHO pun mengatakan vaksin yang ada saat ini akan terus melindungi terhadap keparahan dan kematian akibat JN.1 dan varian lain yang beredar.
(els/chs)(责任编辑:百科)
- Aturan Teraneh di Tempat Wisata: Larangan Pakai Handuk dan Putar Musik
- Perpres Resmi Diteken, Pelantikan Kepala Daerah Serentak Dilaksanakan Pada 20 Februari
- Indonesia Kecolongan! Defisit Talenta Digital Diambil Alih AI Kuasai Sektor Strategis
- Ciptakan Kualitas Udara Lebih Baik, BAF Donasikan Bibit Mangrove ke
- 3 Kesalahan saat Membuat Resolusi Tahun Baru Menurut Psikolog
- Kemenperin: Perpanjangan HGBT Bisa Bantu Dukung Pertumbuhan Ekonomi 8 Persen
- Klinik Pertamina IHC Gelar Donor Darah dan Health Talk, Meriahkan Bulan K3 Nasional 2025
- Cabor MMA Potensial Mendunia, Dukungan Pemerintah Diharapkan Lebih Optimal
- Malam Tahun Baru 2024, KRL, MRT, TransJ Beroperasi Sampai Jam 2 Pagi
- Kemenperin: Perpanjangan HGBT Bisa Bantu Dukung Pertumbuhan Ekonomi 8 Persen
- Bangun Pabrik Pertamanya, Hyundai Bilang Akan Ciptakan Ribuan Lapangan Pekerjaan
- Desa Pendiri Deepseek Jadi Tempat Wisata, Sehari Bisa 10 Ribu Turis
- Tembok Lembap dan Mengelupas? Coba Lakukan 5 Cara Ini
- 7 Makanan Ini Dijamin Bikin Otak Kian Tajam
- Prabowo Terbitkan Inpres Efisiensi 2025, Pangkas APBN Rp306,69 Triliun
- Long Weekend Imlek, 36 Ribu Orang Tinggalkan Jakarta: Ada 7 KA Tambahan
- Yayasan Sudamala Bumi Insani Menginspirasi di Sumba Lewat Program EGK
- Nissan Lakukan Efesiensi Besar
- Kisah Al Ula, 'Kota Berhantu' Arab yang Kini Digandrungi Wisatawan
- Istana: Yang Menganggu itu Premannya, Bukan Ormasnya