您现在的位置是:官方下载quickq > 探索
Regulasi Ojol Tak Bisa Sembarangan, Ekonom dan Menhub Satu Suara
官方下载quickq2025-06-06 23:56:51【探索】4人已围观
简介Warta Ekonomi, Jakarta - Gelombang tuntutan dari pengemudi ojek online (ojol) kembali memuncak denga quickq安卓版下载最新版
Gelombang tuntutan dari pengemudi ojek online (ojol) kembali memuncak dengan aksi demonstrasi besar pada 20 Mei 2025.
Ratusan pengemudi turun ke jalan menuntut pemerintah membatasi besaran potongan atau komisi yang diterapkan oleh perusahaan aplikator.
Mereka menilai potongan sebesar 20 persen terlalu memberatkan dan meminta intervensi pemerintah agar komisi diturunkan demi meningkatkan kesejahteraan mereka.
Namun, di tengah tekanan publik tersebut, sejumlah pejabat negara dan ekonom menyerukan agar pemerintah tidak terburu-buru merespons tuntutan secara populis.
Mereka mengingatkan bahwa keputusan yang tidak berbasis data dan hanya mengakomodasi satu pihak bisa menimbulkan dampak negatif yang lebih luas terhadap ekosistem digital Indonesia.
Ekosistem ojek online dan layanan pengantaran digital adalah sistem yang sangat kompleks, melibatkan berbagai pemangku kepentingan.
Tidak hanya jutaan mitra pengemudi dan perusahaan aplikasi, tetapi juga konsumen, pelaku UMKM, regulator, investor, penyedia layanan keuangan, logistik, teknologi, serta mitra bisnis lainnya seperti restoran, toko, gudang, dan bengkel. Setiap intervensi pada satu titik dalam ekosistem ini berpotensi menimbulkan efek domino yang merugikan banyak sektor.
Menteri Perhubungan Dudy Purwagandhi menanggapi tuntutan penurunan komisi menjadi 10 persen dengan penuh kehati-hatian.
Dalam konferensi pers di Jakarta (19/5), Dudy menyatakan bahwa aplikator memiliki skema potongan yang bervariasi dan pengemudi bebas memilih platform sesuai preferensi.
"Para driver sebenarnya punya pilihan. Kita bisa lihat bahwa keempat aplikator ini—GoJek, Grab, Maxim, dan InDrive—memiliki pangsa pasar dan skema potongan yang berbeda,” ujarnya.
Dalam diskusi publik bersama media, Dudy menambahkan bahwa pemerintah tidak menutup kemungkinan menurunkan komisi, tetapi harus mempertimbangkan keberlanjutan ekosistem.
"Kalau saya tidak berpikir keseimbangan berkelanjutan, bisa saja. Enggak ada susahnya menandatangani aturan potongan 10 persen. Tapi rasanya tidak arif bagi kami kalau kami tidak mendengar semuanya,” kata Dudy.
Ia menegaskan bahwa sektor transportasi daring adalah ekosistem besar dengan banyak kepentingan saling terkait.
"Ini bukan sekadar bisnis biasa. Ada ekosistem besar di sini—pengemudi, perusahaan, UMKM, logistik, hingga masyarakat pengguna. Pemerintah ingin menjaga keberlanjutan dan keseimbangannya,” tambahnya.
Pandangan ini diamini oleh ekonom senior Piter Abdullah, Executive Director Segara Institute. Dalam program Akbar Faizal Uncensored (24/5), Piter memperingatkan bahwa regulasi yang memaksa penurunan komisi justru berpotensi merusak struktur industri digital yang telah dibangun selama lebih dari satu dekade.
Ia khawatir setback industri yang telah terbangun selama 10 tahun terakhir dan sudah memberikan manfaat terhadap perekonomian nasional, baik itu di dalam pembentukan PDB dalam bentuk penciptaan lapangan kerja, memberikan penghasilan kepada begitu banyak masyarakat, itu bisa terhapuskan.
Menurutnya, industri yang dulu, di mana sempat Indonesia memiliki unicorn, ya, itu akan hilang. Ini adalah cikal bakal dari industri digital sebagai salah satu potensi terbesarnya kita—itu akan hilang. Industri ini adalah cikal bakal kita memasuki era industri teknologi.
"Itu bisa setback karena, pertama, kita bisa kehilangan investor. Kita kehilangan mereka yang mau berinvestasi pada bidang industri teknologi. Iya, karena ketidakpastian hukum tadi," jelasnya.
Piter menekankan bahwa struktur komisi merupakan hasil dari dinamika pasar. Jika pengemudi merasa tidak cocok dengan satu platform, mereka bebas beralih ke yang menawarkan potongan lebih rendah, seperti Maxim atau InDrive yang hanya memotong 9-15 persen. “Ini industri yang tidak memaksa dan tanpa monopoli,” tegasnya.
Senada dengan itu, sejumlah kalangan menilai bahwa anggota DPR Komisi V yang ikut membahas isu ini dalam RDPU hanya melihat satu sisi, yakni keluhan pengemudi, tanpa mempertimbangkan dampak jangka panjang pada ekosistem digital secara keseluruhan.
Penurunan komisi bukan hanya soal perusahaan dan mitra pengemudi, tapi juga berdampak pada konsumen.
Ketika pendapatan perusahaan menurun, kemampuan mereka untuk memberikan promo dan diskon kepada pelanggan juga akan ikut berkurang. Padahal, insentif semacam ini terbukti penting untuk membantu UMKM tumbuh dan menjangkau konsumen baru.
Data dari Antara dan Metro TV menunjukkan bahwa hingga 2024 lebih dari 600.000 UMKM telah bergabung di GrabFood dan GrabMart. Sejak pandemi hingga Mei 2022, lebih dari 2 juta UMKM telah didigitalisasi melalui Grab dan OVO. Pada 2023, 500.000 UMKM baru masuk ke dalam platform.
Gojek juga mencatat bahwa hingga Oktober 2022, 20,5 juta UMKM telah terdigitalisasi, dengan pertumbuhan signifikan pada 2020 sebesar 80 persen.
Penurunan pendapatan platform juga mengancam kelangsungan program digitalisasi UMKM, insentif pengemudi, dan pengembangan teknologi.
Lebih jauh lagi, sektor transportasi daring saat ini menjadi tumpuan hidup bagi lebih dari 3 juta orang, menurut data BPS dan Kementerian Kominfo. Kebijakan yang salah arah bisa menciptakan ketidakpastian besar bagi mata pencaharian mereka.
Agung Yudha, Direktur Eksekutif Modantara, menambahkan bahwa industri ojol, taksol, dan kurir online berkontribusi sekitar 2% terhadap PDB Indonesia (ITB, 2023). Bila komisi dipaksakan turun, dampaknya bisa sangat besar:
- Hanya 10–30% mitra pengemudi yang bisa terserap ke lapangan kerja formal.
- Penurunan aktivitas ekonomi digital bisa menekan PDB hingga 5,5%.
- Sekitar 1,4 juta orang terancam kehilangan pekerjaan.
- Dampak ekonomi total bisa mencapai Rp178 triliun, termasuk efek berantai pada sektor lain.
Agung juga menyoroti dampak sosial dari penurunan komisi. Hilangnya pendapatan pengemudi akan menurunkan daya beli mereka, yang kemudian berdampak pada sektor makanan, kebutuhan pokok, hingga layanan keuangan seperti pinjaman dan cicilan.
Sementara itu, riset dari CSIS dan Tenggara Strategics menunjukkan bahwa pada 2019 kontribusi industri mobilitas dan pengantaran digital telah mencapai Rp127 triliun.
Setiap peningkatan 10% jumlah mitra pengemudi terbukti mendorong kenaikan tenaga kerja di sektor mikro dan kecil sebesar 3,93%.
Dengan segala pertimbangan itu, Menhub dan para ekonom menekankan bahwa regulasi terhadap ekosistem digital tidak bisa dibuat secara tergesa-gesa atau emosional. Pemerintah perlu membuka ruang dialog dengan seluruh pemangku kepentingan, mengedepankan kebijakan yang adil, berkelanjutan, dan berbasis bukti.
Jika hal ini diabaikan, niat memperbaiki justru bisa berujung pada kebijakan yang merusak ekosistem digital yang telah memberikan manfaat nyata bagi jutaan warga Indonesia dan melenyapkan potensi besar bangsa ini di era teknologi.
很赞哦!(89)
相关文章
- Panji Gumilang Koreksi BAP 5 Kali Sebalum Ditetapkan Sebagai Tersangka
- Bawakan 3 Lagu di Puncak Bulan Bung Karno, Once Hibur Kader PDIP
- FOTO: Lincah Jari Penyandang Down Syndrome Meracik Minuman Kopi
- Masih Nikmati Liburan Idul Adha, Jokowi Sapa Masyarakat di Malioboro
- VIDEO: Intim bersama Top 4 Puteri Indonesia 2024
- Bela Reklamasi Anies, PKS: Reklamasi Versi Ahok Buat Rugi...
- Seperti Apa Rasanya Berkunjung ke Greenland?
- AHY Sebut Anggaran Wajib 5 Persen APBN Dalam UU Kesehatan Harusnya Dipertahankan
- Paspor Indonesia Ganti Warna, Desain Baru Diumumkan 17 Agustus 2024
- FOTO: Kala Boneka Rubah Linabell Jadi Penenang Hati Anak Muda China
热门文章
站长推荐
FOTO: RS di Barcelona Rekrut Anjing untuk Semangati Pasien
Prabowo Yakin Menang karena Banyak Belajar dari Jokowi
Mantan Pegawai Starbucks Sudirman Jakarta Intip Payudara Konsumen
Bawaslu RI Sarankan Tunda Pilkada 2024, KPU RI: Dasarnya Dia Apa?
5 Alasan Rumah Selalu Terasa Berantakan Meski Sudah Dirapikan
Bali Dinobatkan Jadi Destinasi Terbaik Kedua Dunia versi Tripadvisor
Resmi! Jokowi Keluarkan Kepres Cuti Bersama Iduladha 2023
Permintaan Menko PMK Pada Warga Muhammdiyah yang Rayakan Idul Adha Hari Ini
友情链接
- quickq加速器下载
- quickqios版本
- quickqjs7官网
- quickq最新官方下载
- quickq安卓官网下载
- quickq充值多少
- quickq官网充值
- quickq加速器在哪下
- quickq充值中心
- ?quickq
- quickq下载官方苹果
- quickq官网进入
- quickq电脑版官网下载
- quickq快客官网苹果下载
- quickq最新官网
- quickq官网ios手机下载
- quickq最新版本安卓下载
- quickq官网下载安卓版
- quickq加速器官网链接
- quickq网页版入口
- quickq苹果版下载
- quickq手机端下载地址
- quickq快客官网
- quickq账号购买
- quickq怎么付费
- quickq免费下载
- quickq苹果app下载
- 苹果手机怎么下载quickq
- quickq ios
- quickq官网下载电脑版最新
- quickq手机版免费下载
- quickqios版本
- quickq官网下载苹果手机
- quickq加速器官方
- quickq安卓版免费下载
- quickq客户端下载
- quickq加速器官网知乎
- quickq官网下载apk
- quickq充值不了的原因是
- quickq app
- quickq会员共享
- quickq快客加速器官网
- quickq app
- quickq下载app
- quickq最新官网地址
- quickq充值最简单三个步骤
- quickq中文版下载
- quickq网站是多少
- quickq充值页面
- quickq加速器官网官网
- quickq app 下载
- quickq
- 官方正版quickq加速器
- quickq费用
- quickq下载app
- quickqapp苹果版
- quickq梯子
- quickq梯子
- quickq安卓下载地址
- quickq加速永久免费
- quickq登录不了
- quickq苹果版ios
- 快客quickq官网下载
- quickq官方安卓版下载
- quickq官网多少
- quickq加速器官网官网
- quickq加速器下载安卓
- quickq网站
- quickq快客加速器
- quickq.apk
- quickq苹果版怎么下载
- quickq官网入口
- quickq网站是多少
- quickqapp苹果版
- quickq官方下载app
- quickq在哪下载
- quickq充值入口
- quickq官网下载安卓最新
- quickq最新版本
- quickq苹果手机下载
- quickqios官网
- quickq加速永久免费
- quickq是啥
- quickq下载官网免费
- quickq充值入口在哪里
- quickq官网下载电脑
- quickq电脑版怎么用
- quickq加速器官网js7
- quickq苹果版ios
- quickq官网下载电脑版官方
- quickq.net
- 怎么下载quickq苹果版
- quickq会员价格
- quickq收费
- quickq是干什么的
- quickqios版免费下载