您的当前位置:首页 > 休闲 > IMF Sebut Pasar Obligasi Amerika Masih Oke, Namun Waspada Soal Kebijakan Pajak Trump 正文
时间:2025-06-11 18:25:47 来源:网络整理 编辑:休闲
Warta Ekonomi, Jakarta - Dana Moneter Internasional (IMF) menyatakan tidak ada kelainan dalam pasar quickq充值入口
Dana Moneter Internasional (IMF) menyatakan tidak ada kelainan dalam pasar obligasi pemerintah dari Amerika Serikat (AS). Hal ini menyusul kekhawatiran pasar terkait dengan marketdari Negeri Paman Sam.
Direktur Komunikasi Dana Moneter Internasiona, Julie Kozack mengatakan bahwa bahwa pasar obligasi pemerintah negara tersebut masih berjalan secara tertib dan tetap menjadi aset safe havenyang likuid, meskipun ada lonjakan imbal hasil (yield) obligasi jangka panjang baru-baru ini.
Baca Juga: Proyeksi IMF Pertumbuhan Ekonomi Indonesia Cuma 4 Persen, CSIS: Vietnam Juga
"Meski terjadi sedikit volatilitas, fungsi pasar, termasuk pasar treasury, sejauh ini masih berjalan tertib," kata Kozack, dilansir dari Reuters, Jumat (23/5).
Namun, Kozack juga menyampaikan kekhawatiran terhadap rencana pajak dan pengeluaran besar-besaran yang saat ini tengah digodok oleh Amerika Serikat. Hal tersebut tidak terlepas dari potensi meningkatkan beban utang dari AS.
AS jadi sorotan pasar menyusul penurunan peringkat kredit negara itu, serta disahkannya paket pajak dan belanja besar-besaran diperkirakan akan menambah sekitar US$3,8 triliun ke total utang pemerintah federal yang saat ini sudah mencapai US$36,2 triliun dalam sepuluh tahun ke depan.
“Kami akan menilai rancangan undang-undang final setelah disahkan oleh Senat dan diberlakukan,” jelas Kozack.
Di sisi lain, Kozack juga melihat adanya potensi peningkatan prospek pertumbuhan ekonomi global menyusul terobosan dalam kesepakatan perdagangan dari Amerika Serikat dan China.
“Penurunan tarif dan meredanya ketegangan memberi potensi positif terhadap proyeksi pertumbuhan global kami,” ujar Kozack.
Baca Juga: Tanggapi Prediksi IMF, Warek Parmad Bilang Ada Warisan yang Belum Selesai dan Kini yang Nanggung Prabowo
Meski begitu, ia mengingatkan bahwa ketidakpastian global masih tinggi dan tetap menjadi faktor utama yang perlu dipantau ke depan.
Pemprov Jabar: 272 Siswa Nakal Telah Dikirim ke Barak Militer2025-06-11 18:05
NYALANG: Mengejar Nirmala Senja2025-06-11 18:02
PKS Umumkan Anies2025-06-11 17:35
7 Terpidana Kasus Vina Akui Tak Tahu Tanda Tangan Dipakai untuk Pernyataan Bersalah2025-06-11 17:28
Kobe Busan Mitra Tepat Perluas Pasar Mamin RI di Jepang2025-06-11 17:20
Monas Siapkan Diri Hadapi Aksi Damai 2122025-06-11 17:15
Kuasa Hukum Staf Hasto PDIP Laporkan Penyidik KPK ke Dewas, Tunjukkan Bukti Baru Kasus Harun Masiku2025-06-11 16:22
Anies Janji Bentuk Pendidikan Jakarta Setara Luar Negeri2025-06-11 16:11
Dukung Presiden Prabowo Batalkan Ijin Tambang di Raja Ampat, Rieke: Save Serambi Makkah2025-06-11 15:53
Daftar 5 Tempat Wisata di Sekitar IKN: Gua Tapak Raja hingga Mangrove2025-06-11 15:45
Gelar Apel Siaga Petani MSP, Mindo Sianipar Ingin Petani MSP Disejahterahkan2025-06-11 17:56
2025学艺术去哪个国家留学?该如何选择院校?2025-06-11 17:44
Meski Survei Kecil, Kaesang dan PSI Tetap Usung Andra2025-06-11 17:43
Sandi Berharap Jabatan Menparekraf Dipegang Perempuan Lagi2025-06-11 17:26
Rembuk Nasional Dihadiri 2.500 Wakil Kampus, APTISI Senggol Uji Kompetensi Mahasiswa Kesehatan2025-06-11 17:17
7 Makanan Tinggi Kalsium dan Vitamin D, Cocok buat 'Remaja Jompo'2025-06-11 17:17
5 Cara Membakar Lemak Perut dengan Cepat, Bikin Langsing dan Sehat2025-06-11 17:11
Pelayanan Nepal van Java dan Pendakian Gunung Sumbing Libur 5 Hari2025-06-11 16:37
Komisi I DPR Dukung Presiden Prabowo Buka Hubungan Diplomatik dengan Israel, Asalkan 3 Syarat Ini2025-06-11 16:01
5 Langkah Foreplay yang Bikin Bercinta Makin Menyenangkan2025-06-11 15:47